Selasa, 20 November 2018

#TUGAS3_MSDM_KOMPENSASI

PENERAPAN KOMPENSASI LANGSUNG DAN TIDAK LANGSUNG PADA PERUSAHAAN MULTINASIONAL, DAN BUMN

A. Pengertian Kompensasi

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan (Malayu S.P. Hasibuan, 2002:54).

B. Jenis-jenis kompensasi

Komponen-komponen dari keseluruhan program gaji secara umum dikelompokkan kedalam kompensasi finansial langsung, tak langsung dan non finansial.
  1. Kompensasi finansial secara langsung berupa; bayaran pokok (gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi, pembagian laba/keuntungan dan opsi saham) dan bayaran tertangguh (program tabungan dan anuitas pembelian saham)
  2. Kompensasi finansial tidak langsung berupa; program-program proteksi (asuransi  kesehatan, asuransi jiwa, pensiun, asuransi tenaga kerja), bayaran diluar jam kerja (liburan, hari besar, cuti tahunan dan cuti hamil) dan fasilitas-fasilitas seperti kendaran,ruang kantor dan tempat parkir.
  3. Kompensasi non financial, berupa pekerjaan (tugas-tugas yang menarik, tantangan, tanggung jawab, pengakuan dan  rasa pencapaian). Lingkungan kerja (kebijakan-kebijakan yang sehat, supervise yang kompoten, kerabat yang menyenangkan, lingkungan kerja yang nyaman).
C. Penerapan pada perusahaan
1. Perusahaan Multinasional
      KFC
KFC adalah suatu merek dagang waralaba dari Yum! Brands, Inc., yang bermarkas di Louisville, Kentucky, Amerika Serikat. Didirikan oleh Col. Harland Sanders pada tahun 1952, KFC dikenal terutama karena ayam gorengnya, yang biasa disajikan dalam bucket.
Di Indonesia, pemegang hak waralaba tunggal KFC adalah PT. Fastfood Indonesia, Tbk yang didirikan oleh Kelompok Usaha Gelael pada tahun 1978, dan terdaftar sebagai perusahaan publik sejak tahun 1994. Restoran KFC pertama di Indonesia dibuka pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta. Pada saat ini outlet KFC telah tersebar ke hampir seluruh Nusantara diantaranya ada di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado, dll.
A. Kompensasi Finansial Langsung
Kompensasi yang diterima oleh pegawai sesuai dengan UMR kota tempat beradanya outlet tersebut. Selain itu, ada bonus yang diterima pegawai jika performa dan loyalitas nya tinggi terhadap perusahaan.
B. Tunjangan dan Imbalan Nonfinansial
Setiap pegawai yang bekerja di KFC diberikan oleh perusahaan tunjangan berupa BPJS. Contoh di umrohkan.... penialaian pegawai terbaik...

2. Perusahaan BUMN
            PT Pertamina (Persero)
PT. Pertamina mengikuti perkembangan remunerasi melalui survey yang dilakukan oleh lembaga-lembaga ternama untuk dapat secara terus menerus menyesuaikan program kompensasi agar kompetitif di pasar tenaga kera sesuai industrinya dan untuk menghargai prestasi kerja individu maupun kelompok.
PT. Pertamina menyediakan kompensasi bagi karyawan, diantaranya:
A. Upah tetap. 
Upah ini dilihat dari golongan pekerja yaitu bisa dikelompokkan menjadi 16 tingkatan dengan makin kecil angka tingkatannya maka makin besar upah tetap yang didapat dan tingkatan tersebut digolongkan menjadi 3 kriteria, yaitu: 
   a. Minimal (16 – 10)
   b. Median (10 – 7)         c. Maximal (6 – 1)
           2. Tunjangan daerah
           3. Tunjangan jabatan
                PT. Pertamina memiliki komitmen untuk menyejahterakan pekerja. Kami peduli terhadap kesejahteraan pekerja dan keluarga sehingga dapat memberikan kinerja terbaik. Kami mendorong tercapainya keseimbangan antara bekerja dan kehidupan sosial. 
              Kami  juga memberikan beberapa benefit berupa:

B. Asuransi dan layanan kesehatan (untuk Anda dan anggota keluarga) dengan benefit:
    a. Medical check-up (setahun sekali untuk pekerja, 3 tahun sekali untuk suami/istri)
    b. Rawat jalan, rawat inap, kelahiran, dan kesuburan
    c. Perawatan gigi
    d.kacamata
C.  Jamsostek  
D.  Bonus cara untuk menghitung besarnya bonus dengan penilaian kinerja karyawan   tahunan. Biasanya nilai kinerja karyawan diantara 1 – 8
4. Tabungan pekerja
5. Uang pengganti
6. Istirahat tahunan
7. Pensiunan (50% dari upah pekerja)
8. Rumah dinas (General manager, Manager, pekerja yan sesuai dengan kesepakatan kerja)
9. Fasilitas dan kegiatan olah raga
10. Kegiatan sosial dan keagamaan
Dengan diubahnya sistem pemberian kompensasi PT. Pertamina maka dari konsep tersebut adalah manajemen akan menjadikan Pertamina sebagai perusahaan yang mempunyai daya saing, dalam hal kompensasi terhadap pekerjanya. Perusahaan berharap akan bisa menarik tenaga-tenaga proofesional yang saat ini bekerja di perusahaan pesaing Pertamina, dan sekaligus mempertahankan para pekerja yang mempunyai kempetensi. Dengan mempunyai daya saing tinggi, Pertamina akan dengan mudah untuk mencari tenaga kerja baru yang berkualitas. Hal ini bisa dilakukan apabila kompensasi bagi para pekerja Pertamina masuk di dalam perhitungan para tenaga professional. Dengan demikian perusahaan di luar Pertamina juga akan meningkatan kompensasinya untuk mempertahankan pekerjanya, dan seterusnya sesuai dengan tuntutan zaman. Hal yang tidak kalah penting adalah dengan terus meningkatkan kompensasi terhadap pekerjanya, Pertamina akan bisa mempertahankan pekerjanya yang berkompeten.


SOURCE : 
https://www.kajianpustaka.com/2012/10/pengertian-jenis-dan-tujuan-kompensasi.html

http://www.academia.edu/31591970/Program_Manajemen_Kompensasi_pada_Perusahaan_Swasta_BUMN_dan_Multinasional







































Minggu, 28 Oktober 2018

#TUGAS2_MSDM_TIPS & TRIK MEENGHADAPI WAWANCARA

Haloo semuanya, siapa sih yang ga nervous menghadapi wawancara kerja? Tapi, ada tips and triknya nih yang udah dirangkum dari beberapa sumber.
1. HRD menyenangi interview yang punya persiapan. Setidaknya, kamu sudah tahu melamar pada perusahaan apa dan posisi yang dilamar.
HRD sering menanyakan apa yang kamu ketahui dari perusahaan yang dilamar. Kadang-kadang, kamu juga akan ditanyai soal apa yang kamu tahu dan bayanganmu bekerja di posisi yang dilamar. Hal ini untuk menguji apakah kamu benar-benar melamar pekerjaan itu karena tahu kemampuanmu dan punya minat. Bukan sekedar acak saja.Menurut Albert Mahendra, Talent Acquisition Kulina.id, orang yang sudah melakukan persiapan mengenai pengetahuan perusahaan itu akan lebih terlihat menarik di mata HRD. "Ia sudah tahu perusahaan yang dilamar itu perusahaan apa, sudah ada pengetahuan, dan pengalaman mengenai apa yang dilakukan."

2. Jangan lupa, komunikatif sama interviewermu. Mereka senang jika kamu tidak menjawab singkat dan seadanya saja
Ketika HRD bertanya, jangan memberi jawaban "ya" atau "tidak" saja. Jangan juga menjawab pendek. Sebenarnya, pertanyaan HRD adalah pertanyaan pancingan agar kamu mau menceritakan lebih banyak dari yang ada di CV. Maka dari itu, alangkah baik jika kamu menyampaikan hal-hal yang tidak tertulis di CV.Saat bercerita soal organisasi, lanjutkan dengan apa yang kamu peroleh dan prestasimu di sana. Tapi, jangan terlalu banyak juga ya agar HRD tidak bosan!
3. Antusias menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan lowongan pekerjaan yang ada itu gak tabu. Interviewer akan melihat seberapa besar minatmu
Secara umum, hal ini akan menggambarkan lagi niat besarmu bergabung di perusahaan. Secara khususnya, kamu juga berminat pada lowongan yang kamu lamar. Kamu bisa bertanya apa saja sebenarnya tugasnya. Apakah ekspektasimu sudah sama dengan tugas yang sesungguhnya. Lalu bagaimana penilaian kinerja dan budaya kerja di sana.

4. Sebagian HRD masih percaya jika orang yang melamar harus berlatar belakang yang senada. Jika kamu pernah bersinggungan dengan posisi itu, sampaikanlah
Masih menurut Albert Mahendra, beberapa HRD masih percaya bahwa talenta yang baik adalah orang yang melamar sesuai dengan pekerjaan yang ada. "Misalnya, posisi HRD dari jurusan Psikologi atau Hukum. Programmer dari jurusan Ilmu Komputer atau Teknik Informatika. Jika tidak, minimal orang-orang yang sudah lama bekerja di bidang tersebut," sebut Albert. Ini karena banyak hal-hal teknis yang sulit dikuasai jika bukan memang mereka yang mempelajari ilmunya.

5. Usahakan kamu menulis kemampuan yang terukur di CV. Lalu jelaskan kemampuan tak terukurmu saat wawancara
"Terkadang ada pelamar yang menulis di CV, punya skill kerjasama, Ieadership, komunikatif, dan argumentatif. Itu semua adalah skill yang tidak bisa diukur. Ada baiknya sewaktu wawancara, dijelaskan skill-skill tersebut," terang Albert. Ditambahkannya, hal-hal tersebut bisa tetap dipertahankan ditulis di CV namun harus ada portofolio yang kuat untuk meyakinkan rekruiter. Misalnya, tertulis punya leadership tapi selama ini belum pernah bekerja di posisi senior atau manager.

Untuk mengatasinya, Albert menyarankan menulis skill-skill yang bisa diukur. Misalnya, kemampuan Bahasa Inggris yang terbukti dengan skor TOEFL atau mempraktekkan Bahasa Inggris saat interview. "Kalau softskill, mending ditunjukkan dengan pengalaman saja. Misalnya, pernah menjadi ketua panitia acara dan ada masalah. Peran saya begini, akhirnya selesai, dan acara sukses." jelasnya.

6. Setiap orang punya keunikan sendiri. Jika gagal, jangan merasa bodoh karena keunikanmu memang belum cocok saja dengan perusahaan itu
Dari segi psikologi, manusia itu unik. Anak kembar identik pun akan berbeda satu sama lain. Begitu pula dengan proses rekrutmen. "Ketika kamu gagal, bukan berarti kamu itu jelek, bodoh, tidak berguna dibandingkan dengan yang diterima. Bukan berarti juga, persiapanmu kurang kuat. Akan tetapi, keunikanmu tidak cocok dengan perusahaan yang ada," tutup Albert.
Atas dasar itulah, kamu tidak boleh berputus asa. Tetaplah berusaha sampai bisa mendapat tempat yang cocok dengan keunikan yang kamu miliki.
Source : https://www.idntimes.com/life/career/vita/6-trik-wawancara-kerja-yang-bikin-hrd-terpikat/full

Minggu, 30 September 2018

#TUGAS1_MSDM_MEMPERSIAPKAN PERSAINGAN DENGAN TENAGA KERJA ASING

    Dalam manajemen sumber daya manusia, tentu kita harus mengerti dan memahami bagaimana cara mengelola sumber daya manusia yang benar. Namun sebelum itu kita harus mengetahui bagaimana mengelola potensi dalam diri kita sendiri agar tidak merasa tersaingi oleh Tenaga Kerja Asing. Kenapa? Karena Dalam Rapat Kerja Kemenakertrans, Kepala BKPM, Dirjen Imigrasi dan Dirjen Pembinaan Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri dengan Komisi IX DPR RI di Jakarta pada Kamis (26/4/2018), Hanif Dhakiri mengatakan bahwa jumlah TKA di Indonesia dari tahun 2015-2017 berturut-turut adalah 77.149, 80.375 dan 85.947 orang. Artinya, dari tahun 2015 ke 2016 terjadi peningkatan jumlah TKA di Indonesia sebesar 4,18 persen;
Maka dari itu sangat perlu mengetahui bagaimana cara mempersiapkan diri dalam persaingan dengan tenaga kerja asing atau yang disebut dengan TKA.

1. BOOST YOUR CONFIDENCE! 
    Kepercayaan diri itu penting, sebelum memasuki dunia persaingan kita harus percaya diri dengan kemampuan diri kita sendiri dan jangan sampai kita kalah sebelum memasuki dunia persaingan, jika kita bisa lebih percaya diri maka kita tidak akan mudah merasa tersaingi dan akan terus memiliki motivasi untuk menjadi lebih bik lagi dari pesaing kita khususnya TKA. Tapi ingat hati-hati juga dan jangan sampai kamu over-convidence.

2. IMPROVE YOUR SOFTSKILLS!
    Softskill itu sering dianggap sepele namun pada kenyataannya softskill ini yang dibutuhkan dalam dunia pekerjaan saat ini, seperti menguasai beberapa bahasa, keterampilan menjahit, dll. Karena softskill ini sangat meningkatkan kualitas diri kamu dalam dunia pekerjaan.

3. RASA CINTA TANAH AIR
    Nah poin ini kedengarannya agak klise,namun semakin rasa cinta tanah air kamu besar maka kamu benar-benar akan lebih termotivasi untuk membanggakan negri kita tercinta, dengan menjadi seseorang yang berprestasi! ini juga tips yang ampuh loh bahkan mungkin kamu bisa membawa nama baik negri kita dengan menjadi tenaga kerja di dunia persaingan globalisasi ini.
Sekiannnnn cara cara untuk membantu mempersiapkan diri dalam persaingan dengan tenaga asing. Semoga membantuu!

Referensi : http://wartakota.tribunnews.com/2018/04/30/may-day-2018-jumlah-tenaga-kerja-asing-di-indonesia-terus-meningkat

Jumat, 29 Juni 2018

TOEFL READING TIPS!

TOEFL Reading Tips for Answering💁💕
  • These questions can be a bit confusing if you haven’t seen them before, so be sure to practice them while you’re studying (see next section for practice materials).
  • For questions that ask you to select main ideas from the passage (like the sample question above), don’t be fooled by minor facts. It’s easy to think these are the correct answer if they’re mentioned in the passage because it seems like there’s supporting evidence, but if it wasn’t a main point of the passage, don’t include it.
  • Don’t be afraid to skim the passage again if you need help answering these questions. Look for main ideas and key points that were made.
  • Always double-check your answer to make sure it seems logical before moving on to the next question.
  • To get more tips on TOEFL Reading’s Table questions, watch this video:

TOEFL Reading Study Strategies

This section is fairly straightforward, but you should still prepare for it in order to get your best score on test day. Use these TOEFL Reading tips to get the most out of your studying.

Take Practice TOEFL Reading Tests

Any reading that you do in English can help strengthen your skills and help you do better on the TOEFL Reading section, but it’s especially important to take practice TOEFL Reading tests. Taking practice Reading sections will help you strengthen your critical reading skills and become more familiar with the types of questions you’ll see.
We have a guide to all the best TOEFL Reading practice resources, including numerous free and official practice questions. Check it out to get some great study materials for TOEFL Reading.

Practice Reading Academic Texts

Doing practice Reading questions will help you become more familiar with the exam, but you should also be sure to read regularly in order to improve your critical reading skills. The best material to read is university-level academic texts that introduce a topic, since TOEFL Reading passages come from these types of books. Examples include any university-level books with the words “Introduction” or “Beginning” in the title (such as “Introduction to Victorian Literature” or “Beginning Zoology”. You can also look at 100-level college classes and see which textbooks they assign students. These are likely introductory texts.
If you don’t own any of these books yourself, ask a friend who has started university if you can borrow some of the books they used their first year, or visit your local library for university textbooks.
Try to read at least a few pages from these books every day. It’s more useful to do a little reading every day than to try and cram a lot of reading in at one time since this can make it hard to take in a lot of information, and it’s not as close to what TOEFL reading comprehension is like. As you read, pause every few paragraphs and think about what you’ve read. What points is the author trying to make? How are they supporting those statements? Are there any words you aren’t sure of? Try to figure out what they mean from their context, but if you still don’t know, look them up.
(Remember, you won’t need to know vocab that’s specific to a particular field or subject. For example, if you’re reading a biology textbook and come across the phrase, “The cytoplasm was transferred,” you should know what transferred means, but you don’t need to worry about cytoplasm since it’s a word you won’t often encounter outside the field of biology.) Read the next point for more tips on learning useful vocab words.
By reading academic texts regularly, you’ll improve your English reading skills and be more prepared for whatever passages the TOEFL throws at you.

Strengthen Your Vocabulary

A strong vocabulary is important for every part of the TOEFL, but it will help you most on the Reading section where you’ll come across the most words and occasionally have questions that directly ask you what a specific word means.
Reading in English regularly will help you learn new words and expand your vocabulary.

Decide if Taking Notes Helps You

Some people find taking brief notes while they’re reading the passages helps them remember what they read and answer questions more easily. Others don’t get much benefit from the notes and only get slowed down by it. Before test day, you should know which method works better for you.
While you’re taking your practice TOEFL Reading tests, try taking notes for some and no notes for others. Which method helped you get a higher score? Did you find one made you feel more comfortable or confident than the other? Did you still have enough time to answer all the questions? Think about which one you prefer, and follow that method on exam day. By having your game plan set before you take the actual TOEFL, you’ll feel more confident and prepared, which can help you score higher!

TOEFL Reading Tips for Test Day

Reading is the first section you’ll complete on test day, and you’ll want to start the test on a high note. Below are four tips to help you get through the Reading section smoothly.

Source : https://www.prepscholar.com/toefl/blog/toefl-reading-tips-passages/

Kamis, 07 Juni 2018

How to Improve Your Softskill


Are you ready to take action?  If you are reading this article, then you are already ahead of the game.  Here are four steps you can take today to improve your soft skills

Step 1: Understand Soft Skills Basics.  You are already done with this step if you are on this page and read all of the Soft Skills 101 pages.  You now know what soft skills are, why they are important to your career, and anyone can learn soft skills.

Step 2: Decide which soft skills you need to develop.   There is a famous Chinese saying “you cannot eat a whole cow in one bite.”  In the same notion, you cannot hope to develop all 28 soft skills in one step.  So let’s prioritize,
  1. Go to the Soft Skills List article and read through the 28 soft skills and why they are key to your success
  2. Create a prioritize list of skills you need to develop first, second, and third.
Step 3: Get Leverage.  It is not enough to just think “I SHOULD develop these two soft skills.”  What that translates to is “I will do it when I have time.”  Frankly no one has time these days.   We only have priorities.  If you don’t make investing time for your career a priority, then it will not happen on its own.  To make your career development a priority, you must know why you are doing it – how developing these skills can empower you and change your career for the better.   So do the following
  1. Write down 3-5 reasons why you MUST develop these soft skills for your career.  For example, you can say, “I am tired of not getting the credit I deserve for my work.  I need to develop the skills to manage upwards and self promote today, so that I am recognized and rewarded for my efforts. ”  “If I wait another year and do nothing, I will feel ….”
  2. Sharing your reasons with close friends or mentors.  This is critical as it keeps you accountable.   We all need other’s support in our efforts to improve yourself.  Find supporter in your life to motivate you to take action for your career.  Also feel free to share your reasons on this page in the comments below.
Step 4:  Take action to learn and practice over time.   Here is where you to start.
  1. For immediate action, read this article how to improve any soft skills.  This article provides tips you can use at work today on the soft skill you decided to improve.
  2. Sign up for Soft Skills Gym.  Just like physical muscles, you need to practice often to develop your “soft skills muscles.”  This is why I created the Soft Skill Gym, a place for you to get answers, take actions, and be empowered in your career.    You don’t have to be alone on this journey.  With the Soft Skills Gym, we are there every step of the way.  
  3. Bookmark this website – use it as a resource whenever you encounter any challenges related to your soft skills and career advancement.
Best wishes to your career success. I look forward to taking this journey with you. I am always in your corner.

Source : http://bemycareercoach.com/softskills/improve

Perbedaan softskill dan hardskill!!!

Dalam dunia kerja yang dibutuhkan tidak hanya kepandaian akademik/teknis saja, namun juga non akademik. Di sekolah kita lebih diajarkan mengenai kemampuan akademik saja, sedangkan kemampuan non akademik kita tidak begitu diperhatikan. Sedangkan nantinya ketika kita berada di dunia kerja selain mampu dalam menyelesaikan tugas sesuai dengan kemampuan, kita juga harus mampu beadaptasi dengan baik di dunia kerja.
Kemampuan akademik/teknis disebut juga hardskill, sedangkan kemampuan non akademik disebut softskill. Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sedangkan softskill adalah keterampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan unjuk kerja secara maksimal. Contoh kemampuan hardskill adalah keterampilan teknis seperti keuangan, komputer, kualitas, atau keterampilan perakitan.
Hardskill dapat dilihat/diukur dari riwayat pendidikan. Sedangkan softskill dapat dilihat dari pengalaman dalam berorganisasi. Contoh softskill adalah pribadi dan perilaku interpersonal yang mengembangkan dan memaksimalkan kinerja manusia misalnya, pelatihan, pembentukan tim, pengambilan keputusan, inisiatif. Contoh lain dari keterampilan-keterampilan yang dimasukkan dalam kategori soft skills adalah integritas, motivasi, etika, kerja sama dalam tim, kepemimpinan, kemauan belajar, komitmen, mendengarkan, tangguh, fleksibel, komunikasi lisan, jujur, berargumen logis, tahan banting, kompetisi, ulet, dan lainnya. Keterampilan-keterampilan tersebut umumnya berkembang dalam kehidupan bermasyarakat.
Sifat soft skills meliputi nilai yang dianut, motivasi, perilaku, kebiasaan, karakter dan sikap. Sifat ini dimiliki oleh setiap orang dengan kadar yang berbeda-beda yang dipengaruhi oleh kebiasaan berfikir, berkata, bertindak dan bersikap. Tapi, sifat ini dapat berubah jika individu tersebut mau mengubahnya dengan cara berlatih membiasakan diri. Softskill dibagi menjadi dua, yaitu intrapersonal skills dan interpersonal skills. Intrapersonal skills adalah keterampilan seseorang dalam ”mengatur” diri sendiri. Intrapersonal skills sebaiknya dibenahi terlebih dahulu sebelum seseorang mulai berhubungan dengan orang lain. Sedangkan interpersonal skills adalah keterampilan seseorang yang diperlukan dalam berhubungan dengan orang lain. Secara rinci keterampilan tersebut adalah : Intrapersonal Skill :
  • Transformasi karakter
  • Transformasi keyakinan
  • Manajemen perubahan
  • Manajemen stres
  • Manajemen waktu
  • Proses berfikir kreatif
  • Tujuan pengaturan & tujuan hidup
  • Dipercepat belajar teknik
  • Percaya Diri
  • Penilaian sifat, diri & preferensi
  • Kesadaran emosional
  • Kontrol diri
  • Kelayakan
  • Proaktif
Interpersonal Skill :
  • Keterampilan komunikasi
  • Keterampila motivasi
  • Keterampilan kepemimpinan
  • Keterampilan self-marketing
  • Keterampilan negosiasi
  • Keterampilan presentasi
  • Keterampilan berbicara di publik
  • Kesadaran politik
  • Memanfaatkan keragaman
  • Orientasi pelayanan
  • Empati
  • Manajemen konflik
  • Kerjasama tim
  • Sinergi
Dewasa ini kebanyakan perusahaan dalam perekrutan pegawai mensyaratkan paduan antara hardskill dengan softskill. Perusahaan menganggap bahwa percuma jika hardskill saja yang bagus namun softskillnya tidak. Saat perekrutan karyawan, perusahaan cenderung memilih calon yang memiliki kepribadian lebih baik meskipun hard skillnya lebih rendah. Alasannya sederhana, yaitu memberikan pelatihan keterampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. Bahkan kemudian muncul tren dalam strategi rekrutasi, yaitu ”Recruit for Attitude, Train for Skill“. Pada perekrutan karyawan, kemampuan teknis dan akademis (hard skill) lebih mudah diseleksi, dan dapat diketahui pada daftar riwayat hidup, pengalaman kerja, indeks prestasi dan ketrampilan yang dikuasai. Sedangkan untuk soft skill biasanya dievaluasi oleh psikolog melalui psikotes dan wawancara mendalam. Interpretasi hasil psikotes, meskipun tidak dijamin 100% benar namun sangat membantu perusahaan dalam menempatkan ‘the right person in the right place’. Umumnya kelemahan di softskill berupa karakter yang melekat pada diri seseorang.
Kemampuan ini bisa diasah dan ditingkatkan seiring dengan pengalaman kerja. Salah satu cara mengubahnya melalui learning by doing. Selain itu, juga bisa diasah dan ditingkatkan dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan maupun seminar-seminar manajemen. Namun, satu cara ampuh untuk meningkatkan soft skill adalah dengan berinteraksi dan beraktivitas dengan orang lain.

Sumber : http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/perbedaan-softskill-dan-hardskill/