Selasa, 05 Januari 2016

MANAJEMEN KANTOR DAN INFORMASI



UNIVERSITAS GUNADARMA
INGRIDIAN MAULY
                                                                      1EB13
                                                              NPM : 23215382





BAB I

PENDAHULUAN


1.1           Latar Belakang Masalah


Menurut James A.F.Stoner, manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi danmenggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Dari gambar di atas menunjukkan bahwa manajemen adalah Suatu keadaan terdiri dari prosesyang ditunjukkan oleh garis (line) mengarah kepada proses perencanaan, pengorganisasian,kepemimpinan, dan pengendalian, yang mana keempat proses tersebut saling mempunyaifungsi masing-masing untuk mencapai suatu tujuan organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa, Manajemen Kantor adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengelola, merencanakan, dan mengontrol setiap aktivitas kantor, dimana hasil akhir kegiatan kantor ini berujud pelayanan informasi pada berbagai pihak. Sedangkan beberapa bentuk kegiatan/pekerjaan kantor antara lain: kegiatan catat mencatat, komunikasi, pengumpulan dan penyimpanan informasi(arsip), pelayanan tamu, pelayanan rapat dan lainsebagainya.Dalam proses manajemen, sasaran yang ingin diperoleh adalah tercapainya tujuansecara efisien. Apabila dalam mencapai tujuan tidak sesuai dengan perencanaan dan dalam proses kegiatannya menimbulkan pemborosan tersebut, maka hal tersebut sebaiknyadihindari. Untuk mencegah adanya pemborosan tersebut, maka sumber-sumber daya yangakan dimanfaatkan dalam proses mencapai tujuan itu hendaknya dikelola dengan menerapkanfungsi-fungsi manajemen.
Dalam kehidupan organisasi yang berorientasi pada masa depan, usaha penyelenggaraan kegiatan perkantoran perlu ditangani secara profesiaonal, dalam arti bahwa penyelenggaraan kegiatan perkantoran memerlukan pimpinan dan staff yang mengerti akantugasnya, bersemangat dalam mengejar prestasi dan seorang karyawan diharapkan dapatmencurahkan perhatiannya secara bersungguh-sungguh, dan berusaha untuk dapat mengolahinformasi, sehingga dapat menjadi sesuatu yang berdaya guna.
Maka dari itu, penulis ingin membahas makalah ini yang berjudul “Makalah Manajemen Kantor” yang berisi mengenai Tata Kerja, Prosedur Kerja, dan Pedoman Kerja. Penulis menyusun makalah ini sejelas mungkin agar mahasiswa dapat memahaminya dengan baik dan benar.







1.2           Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah :
1.          Apa itu Tata Kerja, Prosedur Kerja, dan Pedoman Kerja
2.          Apa tujuan adanya Pedoman Kerja
3.          Apa manfaat dari Prosedur Kerja

1.3           Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam penulisan makalah ini adalah :
Ø Untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan pihak-pihak lainnya tentang Manajemen Kantor
Ø Untuk memenuhi dan melengkapi tugas Pengantar Bisnis yang bermuatan softskill.

1.4           Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan dalam penulisan makalah ini adalah :
Ø Agar mahasiswa dapat mengenal dan memahami tentang Aturan Kerja
Ø Agar menambah wawasan dan pengetahuan kepada mahasiswa dan pihak-pihak lainnya mengenai Manajemen Kantor




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 TATA KERJA
2.1.1 Pengertian
Tata kerja adalah suatu cara yang ditempuh untuk mengatur sebuah pekerjaan agar terlaksana dengan baik dan efisien dan untuk membina hubungan kerja yang kooperatif, harmonis, dan produktif antara pegawai dan pengusaha selaku mitra usaha, maka diperlukan adanya kepastian akan hal-hal yang menjadi hak dan kewajiban, baik bagi pengusaha mau pun pegawai yang terlibat di dalam hubungan kerja tersebut.


2.2       PROSEDUR KERJA
2.2.1    Pengertian
Prosedur kerja adalah tahapan dalam tata kerja tentang bagaimana mengelola sebuah pekerjaan, yang mengandung pengertian tentang apa, untuk apa, dan bagaiman pekerjaan harus diselesaikan.
Di dalam menjalankan operasional perusahaan, peran pegawai memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat signifikan. Karena itu diperlukan STANDAR PROSEDUR KERJA atau STANDARD OPERATING PROSEDURE (SOP)sebagai acuan kerja, sehingga sumber daya manusia menjadi professional, handal, dan dapat mewujudkan visidan misi perusahaan. Prosedur kerja adalah rangkaian tata kerja yang berkaitan satu sama lain sehingga menunjukkan adanya suatu urutan bertahap yang harus ditempuh dalam penyelesaian suatu bidang tugas.
2.2.2        Manfaat adanya prosedur kerja antara lain :
a. Prosedur kerja penting artinya sebagai suatu pola kerja yang mejabarkan tujuan, sasaran, program kerja,fungsi, dan kebijaksanaan perusahaan ke dalam kegiatan-kegiatan pelaksanaan yang nyata
b. Melalui prosedur kerja yang tepat dapat dilakukan standardisasi dan pengendalian kerja dengan setepat-tepatnya
c. Prosedur kerja bermanfaat baik bagi para pelaksana, maupun bagi semua pihak yang berkepentingan untuk dijadikan sebagai pedoman kerja
2.2.3        Prinsip-prinsip penyusunan prosedur kerja:
Mengingat pentingnya prosedur kerja maka teknik penyusunan dan penentuan prosedur kerja di setiap instansi hendaknya memenuhi prinsip-prinsip sbb.:
1. Prosedur kerja harus disusun dengan memperhatikan segi-segi tujuan, fasilitas, peralatan, material, biaya,dan waktu yang tersedia serta segi luas, macam, dan sifat dari suatu tugas atau pekerjaan.
2. Untuk mempersiapkan segala sesuatunya dengan tepat maka perlu dipersiapkan penjelasan tentang tujuan pokok organisasi, skema organisasi, berikutnya klasifikasi dan analisis jabatan, unsur-unsur kegiatandalam organisasi.
3. Hendaknya ditentukan pula satu pokok bidang tugas yang akan dibuat bagan prosedurnya.
4. Perlu didaftar secara rinci, pekerjaan apa saja yang harus dilakukan berikut lamanya waktu diperlukan dalam melaksanakan bidang tugas yang ada
5. Dalam penetapan urutan rangkaian pekerjaan, maka antara tahap yang satu dengan tahap berikutnya harus memiliki hubungan yang erat menuju satu tujuan.
6. Setiap tahap harus merupakan suatu kerja nyata dari pelaksanaan dan penyelesaian seluruh tugas/pekerjaan.
7. Perlu ditetapkan pula kecakapan dan ketrampilan tenaga kerja yang diperlukan untuk penyelesaian bidangtugasnya
8. Prosedur kerja harus disusun secara tepat sehingga memiliki stabilitas dan fleksibilitas.
9. Penyusunan prosedur kerja harus selalu disesuaikan dengan perkembangan teknologi.
10. Untuk menjamin penerapan prosedur kerja dengan jelas dan tepat, maka perlu dipakai buku pedoman.
2.2.4         Buku pedoman prosedur kerja:
       1. Buku pedoman prosedur kerja berupa buku kecil yang memuat:
a. Garis besar organisasi (tugas-tugas tiap jabatan tanpa nama).
b. System danmetode yang berhubungan dengan pekerjaan.
c. Formulir-formulir yang berhubungan dengan pekerjaan.
d. Tanggal dikeluarkan dan pemegang otoritas dari buku pedoman yang diterbitkan
e. Instruksi tentang penggunaan buku pedoman tersebut.
Buku pedoman kerja memberikan keuntungan bagi perusahaan karena membantu menstandardisasikan metode-metode dalam memberikan pengawasan terhadap apa yang telah dikerjakan.
2.2.6    Kegunaan Prosedur Kerja:
1. Pedoman kerja dan alat pendidikan, terutama bagi pegawai baru.
2. Alat untuk menyelesaikan perselisihan dalam hubungan kerja
3. Alat untuk mengadakan pembagian kerja dan mengatur frekuensi kerja yang tepat
4. Alat untuk mengatur tata ruang kantor.
5. Alat untuk menghindarkan adanya pekerjaan yang bertumpuk
6. Alat perencanaan kerja dan pengembangannya di kemudian hari
7. Alat untuk mengadakan klasifikasi, uraian, dan analisis jabatan
8. Alat untuk menghemat waktu dalam mengetahui seluruh proses kerja
9.Alat untuk mempersiapkan mekanisme prosedur.

2.3       PEDOMAN KERJA
2.3.1    Pengertian
1. Suatu standar /pedoman tertulis yang dipergunakan untuk mendorong dan menggerakkan suatu kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
2. Pedoman kerja merupakan tata cara atau tahapan yang dibakukan dan harus dilalui untuk menyelesaikan suatu proses kerja tertentu.
2.3.2    Pedoman kerja diberlakukan dengan tujuan :
a. Memperjelas peran dan fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
b. Memperjelas alur tugas, wewenang dan tanggung jawab petugas / pegawai terkait
c. Melindung iorganisasi/ unit kerja dan petugas/ pegawai dari malpraktik atau kesalahan administrasi lainnya
d. Untuk menghindari kegagalan, kesalahan, keraguan, duplikasi, daninefisiensi
e. Memperlancar tugas pegawai atau unit kerja
f. Sebagai dasar hukum bila terjadi penyimpangan dalamsuatu proses pekerjaan
g. Mengarahkan petugas/ pegawai untuk berdisiplin dalam bekerja
h. Sebagai pedoman dalam melaksanakan pekerjaan rutin
2.3.3    Kapankah suatu pedoman kerja diperlukan
1. Pedoman kerja diperlukan sebelum melakukan suatu pekerjaan
2. Ketika mengadakan penilaian apakah pekerjaan tersebut sudah dilakukan dengan baik atau tidak, maka diperlukan pedoman kerja
3. Apabila terjadi revisi atau perubahan langkah kerja yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja
2.3.4    Keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh dari adanya pedoman kerja :
1. Adanya pegangan bagi pelaksanaan suatu proses pekerjaan. Pedoman kerja akan menjadi alat komunikasi dan pengawasan yang menjadikan suatu pekerjaan disediakan secara konsisten.
2. Para pegawai akan lebih percaya diri dalam bekerja dan mengetahui hal-hal yang harus dicapai disetiap pekerjaa
3. Pedoman kerja dapat dipergunakan sebagai salah satu alat training dan alat untuk mengukur kinerja pegawai

Kualifikasi sekretaris
Kualifikasi sekrtaris dapat diartikan sebagai hal-hal yang dipersyaratkan baik secara akademis dan teknis untuk memenuhi kriteria yang dicari perusahaan


Kebutuhan Sekretaris dalam Bisnis
Sekretaris adalah pekerja professional, sekretaris berhubungan rapat dengan karyawan, mengawasi pekerja personil lainnya, dan bertanggung jawab terhadap banyak pekerjaan administrative yang penting.
Ada bermacam-macam sekretaris, seperti personal secretary, private secretary, business secretary, dan executive secretary. Personal secretary diperlukan untuk melakukan pekerjaan dirumah seperti businessmen yang sudah pension, actor dan penulis. The private secretary diperlukan sebagai pembantu eksekutif dalam perusahaan besar untuk mengelola koresponden dan mengawasi pekerjaan administrative.
Pekerjaan secretary antara lain, mencatat pesan-pesan eksekutif, mengedit, mengawasi pegawai, urusan korespondensi, kearsipan, tugas-tugas sosial, menerima telepon, sebagai resepsionis, dan berbagai pekerjaan administratif lainnya.

Pentingnya sekertaris dalam dunia bisnis
Sekretaris memegang peranan yang penting dan dapat menentukan berhasil tidaknya tujuan perusahaan atau sebuah kantor. Pentingnya peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris pada masing-masing organisasi atau kantor. Peranan sekretaris secara umum dapat diketahui sebagai berikut
·         Peranan sekretaris terhadap atasan
Berkaitan dengan peranan sekretaris terhadap atasan, dapat dikategorikan ke dalam beberapa hal sebagai berikut:
1.      Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan yang baik bagi orang yang ingin berhubungan dengan pimpinan atau atasan.
2.      Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan atau atasan dalam memenuhi fungsi, tugas dan tanggung jawab.
3.      Sebagai penyambung keinginan pimpinan kepada bawahan dalam pelaksanaan tugas.
4.      Alternatif pemikiran dari pimpinan dalam ide-ide
5.      Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan cerminan pimpinan dan bawahan.

·         Peranan sekretaris terhadap bawahan
Selain peranan sekretaris terhadap atasan, tak dapat dipungkiri bahwa sekretaris juga memiliki peranan yang tak kalah penting terhadap bawahan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
1.      Sekretaris berperan dalam penentuan kebijakan yang berlaku bagi pegawai bawahan secara adil, yaitu mengenai peraturan penempatan pegawai  sesuai dengan kecakapan dan kemmapuan pegawai tersebut.
2.      Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.
3.      Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan dalam menjalankan pekerjaan.
4.      Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
5.      Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih mengetahui dan memahami kehendak pegawai bawahan.

        Peranan sekretaris terhadap bawahan merupakan penilaian dari bawahan sehingga sikap dan tingkah laku sekretaris akan berpengaruh terhadap pekerjaan pegawai bawahan. Bagi sekretaris yang ramah dan komunikatif akan memberikan suasana hubuungan kerja yang baik bagi bawahan sehingga segala permasalahan dapat didiskusikan dan dicari cara penyelesaiannya.
Berkaitan dengan peranan sekretaris dalam menjalankan tugas dan fungsi jabatannya, hal yang sangat penting adalah mengenai pendekatan yang dapat dilakukan oleh seorang sekretaris. Beberapa cara seorang sekretaris dalam mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan, yaitu
1. Memberi perintah atau instruksi kepada bawahan secara resmi, baik secara lisan maupun tertulis.
2. Mengadakan rapat atau pertemuan secara bersama-sama pada suatu waktu tertentu dengan pegawai bawahan.
3. Mengadakan pengawasan secara langsung pada saat-saat tertentu kepada pegawai bawahan yang sedang melaksanakan tugasnya, yaitu pengawasan yang bersifat positif. Bila terjadi kesalahan diberi petunjuk dan pembinaan.
4. Mengadakan hubungan yang bersifat informal terhadap pegawai bawahan agar mendapat dukungan moril dalam pelaksanaan perkejaannya.
Peranan sekretaris dalam melakukan pendekatan terhadap bawahan sangat penting. Peranan sekretaris terhadap bawahan ataupun yang lainnya biasanya dikenal dengan istilah hubungan antar manusia atau lebih dikenal dengan istilah ”human relations”.
Human relation memiliki peranan yang penting dalam memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia dalam organisasi. Benturan psikologis dan konflik antara kepentingan pribadi dengan kepentingan organisasi sering terjadi, bukan saja antara pimpinan dengan karyawan, tetapi juga antara karyawan dengan karyawan, yang dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan.
Kualifikasi Sekretaris dalam bisnis
1. Pengetahuan
a. Mempunyai pengetahuan yang luas
b. Memahami seluk beluk tentang organisasi, misi , fungsi dan tugas pokok organisasi
c. Mempunyai ilmu pengetahuan yang relevan dengan bidang tugasnya
d. Memiliki pengatahuan tentang tata naskah , kearsipan dan peralatan perkantoran
e. Mempunyai pengetahuan yang baik tentang bahasa Indonesia dan bahasa asing
2. Keterampilan
a. Mampu menyusun laporan
b. Mampu berkorespondensi
c. Mampu menggunakan bahasa indonesia dan bahasa asing
d. Manpu menggunakan teknologi perkantoran
3. Kepribadian
a. Memiliki kepribadian yang menarik dan baik
b. Loyalitas dan dedikasi yang tinggi
c. Ketekunan, ketelitian, kerapian, kejelian, kejujuran,
keterbukaan, kesabaran, keramahtamahan serta tanggung jawab







BAB III
PENUTUPAN

1.1  Referensi
2      http://kumpulanbookdiak.blogspot.co.id/2011/09/peranan-sekretaris-dalam-sebuah-kantor.html
4      http://agnienanditha.blogspot.co.id/2011/11/pengantar-bisnis.html
http://kumpulanbookdiak.blogspot.co.id/2011/09/peranan-sekretaris-dalam-sebuah-kantor.html
http://agnienanditha.blogspot.co.id/2011/11/pengantar-bisnis.htm